Selamat Datang di Situs ISBDS Cipta Sejati Cabang Sumenep - Sekretariat : Jln. Pelabuhan Gersik Putih Barat HP : 085 232 435 621 - 087 850 111 728"

Cari Blog Ini

Keluarga Besar ISBDS CIPTA SEJATI Cabang Sumenep Insya Allah akan mengadakan acara Pembukaan Pusat Daya (PPD) & Kenaikan Tingkat, Kamis & Jum'at 24 & 25 Maret 2016 "

Kamis, 23 Juli 2009

Air Mendengar Kita

Air ternyata secara seketika mampu merespon pikiran dan perasaan manusia!..

Dr. Masaru Emoto, ilimuwan asal jepang meyakini bahwa air memiliki kecerdasan untuk mengingat dan mengantarkan informasi.

Yang pertama kali ia lakukan adalah menyewa sebuah mikroskop yang
sangat akurat untuk mengamati air yang telah dibekukan dalam sebuah
lemari es raksasa. Ia juga menyiapkan kamera berkecepatan tinggi untuk
memotret gambar-gambar kristal yang akan diamati. Ia sempat mengalami
kesulitan,ketika pemotretan dilakukan air yang dibekukan akan segera
mencair. Setelah mencoba selama 2 bulan, tim peneliti yang dipimpinnnya
berhasil mendapatkan foto kristal bersegi enam yang sangat indah.

Seperti diakuinya sendiri, percobaan pertama itu adalah keajaiban .
"Apa yang kau yakini mungkin terjadi dalam hatimu, sangat mungkin
menjadi kenyataan. Kita membuatnya mungkin dengan niat kita. Apa yang
kita bayangkan dalam pikiran kita merupakan dunia kita. Itu hanya salah
satu dari sekian banyak hal yang saya pelajari dari air" katanya.

Pada awalnya Dr. Emoto dan tim penelitinya melakukan percobaan dengan
cara mengambil sampel dari 50 jenis air yang dimasukkan kadalam 50
cawan petri, kemudian dibekukan selama 3 jam dalam suhhu mencapai -20
derajat celcius. Hasilnya, adalah terbentuknya butiran es dipermukaan
cawan petri sebesar 1 mm. Kristalnya terlihat ketika ada cahaya yang
diarahkan pada mahkota dari butiran es.Tidak semua cawan petri akan
menghasilkan kristal yang sama. Air yang berbeda akan menghasilkan
kristal yang berbeda pula.

Kemudian salah seorang penelitinya mengusulkan gagasan yang tidak
biasa. Air diperdenganrkan dengan musik. Kesimpulannya, musik-musik
klasik karya maestro dunia senantiasa menghasilkan kristal air yang
sempurna. Sebaliknya, air yang diperdengarkan musik-musik keras
heavymetal menhasilkan bentuk yang jauh dari sempurna dan
terpecah-pecah.

Setelah mengetahui respon air terhadap musik, Dr. Emoto dan tim
melakukan percobaan berikutnya yaitu, menegatui respon air terhadap
kata-kata/kalimat tertentu. Caranya dengan menuliskan kata-kata seperti
terimakasih/bodoh pada sehelai kertas yang kemudian ditempelkan
menghadap ke air pada dinding sebuah botol. Maksudnya agar air dapat
"membaca" tulisan yang ditujukan padanya.

Hasilnya sungguh luar biasa.Air yang diberikan tulisan terimakasih
membentuk kristal heksagonal yang sangat indah. Sementara air yang
ditempelkan tulisan bodoh menghasilkan kristal-kristal yang tidak utuh
mirip dengan kristal air yang diperdengarkan oleh musik heavymetal.

Tentang percoobaan ini, Dr. Emoto memberikan kesimpulan berikut. "
Pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa kata-kata ternyata
memiliki kekuatan. Getaran dari kata-kata yang baik memiliki dampak
yang positif pada dunia kita. Sementara getaran dari kata-kata yang
negatif memiliki kekuatan menghancurkan.

Lebih dari itu, bagi Dr. Emoto kata-kata adalah ekspresi jiwa. Kondisi
kejiwaan kita sudah pasti mempunyai pengaruh yang besar terhadap 70%
air yang ada dalam tubuh kita. Itulah sebabnya terdapat satu hubungan
yang sangat erat antara kesehatan fisik dengan pikiran dan perasan.

Mengutip temuan-temuan mutakhir dalam sains moderen, Dr.Emoto
menggarisbawahi apa yang sering dikumandangkan para fisikawan, "Bahwa
segala sesuatu di alam ini adalah getaran/vibrasi". Segala sesuatu
terdiri dari atom-atom dan setiap atom memilikinulkeus dengan elektron
yang sedang mengitaringa. Jumlah,bentuk,dan orbit dari
elektron-elektron inilah yang menghasilkan setiap hal /substansi yang
kita kenal memiliki frekuensi vibrasi secara sendiri-sendiri. Segala
sesuatu bergerak dan bergetar dalam kecepatan yang tak terbayangkan.

Manusiapun sedang bergetar, dan setiap orang bergetar dengan frekuensi
yang sangat unik. Bagi Dr. Emoto, umat manusia memiliki alam semesta
dalam dirinya. Terdapat begitu banyak frekuensi yang saling bersilangan
satu sama lain dan hasilnya adalah simfoni dari berbagai proporsi
kosmik yang luar biasa.

Mengapa air mampu merespon musik dan kata-kata yang diucapkan manusia?
tidak lain karena musik dan kata-kata adalah vibrasi yang dapat
ditangkap oleh air. Tapi mengapa air bisa merespon kata-kata yang
ditulis dalam sebuah kertas yang ditempelkan atau diperlihatkan pada
air? Kata-kata itusendiri bersama-sama dengan niat dan kesadaran ketika
menulis kata-kata itu mengandung getaran yang juga dapat ditangkap oleh
air.

Bagi Dr. Emoto yang terpenting adalah memahami resonansi . Ketika satu
sisi ada yang mengeluarkan frekuensi dan di sisi lain ada yang merespon
dengan suara yang sama, mereka beresonansi. Manusia yang dengan
frekuensi tertentu akan menarik perhatian manusia lain yang memiliki
frekuensi yang sama. Hasilnya berupa persahabatan/percintaan. Ada pula
yang tidak tertarik satu sama lain meskipun secara fisik berdekatan.
Ini karana mereka tidak beresonansi.

Perlu diketahui, bahwa resonansi dapat terjadi meskipun 2 orang berada
dalam frekuensi yang berbeda. Hal ini dapat terjadi ketika sebuah
frekuensi digandakan. Misalnya membunyikan nada La dalam piano dengan
frekuensi 440Hz dan nada La serupa dengan frekuensi yang lebih rendah
220Hz dapat menghasilkan suara yang beresonansi ketika frekuensi
dilipatgandakan 2x, 4x,8x dstnya.

Bagi manusia, hal ini merupakan kabar baik sekaligus kabar buruk. Kita
bisa beresonansi dengan nabi,guru yang memiliki kesadaran jauh lebih
tinggi dari kita. Namun pada saat yang sama kita juga bisa beresonansi
denganpara maling,perampok, dan teroris.

Kita bisa menciptakan surga diatas dunia. Namun kita juga bisa
menciptakan neraka. Semua sangat tergantung dari kesadaran diri kita.
Vibrasi macam apa yang akan kita berikan pada bumi kita -yang akan
disampaikan secara seketika melalui air- semua tergantung pada diri
kita sendiri. Maukah kita meningkatkannya ataukah malah membuatnya
merosot?

"Jangan lupa bahwa air juga memiliki potensi untuk membersihkan
peradaban dan menghasilkan kehancuran. Semua itu sangat tergantung dari
apa yang ada dalam jiwa kita" pesan dari Dr. Emoto.

Baik Sangka itu baik...!

Aku ngambil kesimpulan ini setelah nonton Film "The Secretnya" Rhonda Byrne and baca sekilas bukunya Masaru Emoto "The True Power of Water", dan kalo digabungin substansi kedua film dan buku itu bisa menghasilkan sebuah kekuatan penyembuhan yg luar biasa bagi manusia.

Di Film The Secret Rhonda menceritakan bagaimana "Law Of Attraction" bisa mewujudkan semua keinginan kita, di mana dianalogikan seperti Jin dalam Cerita Aladin; "Your wishes is my command", jika kita bersungguh2 untuk menginginkan sesuatu dan fokus dalam mencapainya maka energi itu akan kembali kepada kita dan seluruh alam akan membantu kita mwujudkannya dan di akhir; Hap... kita mendapatkan yg kita inginkan.

Cerita2 yg ditampilkan dalam The Secret juga berupa kisah-kisah mewujudkan cita2, kesembuhan dari kecelakaan, dll dengan berpusat pada kekuatan fikiran. Ilmiahnya film ini dibangun dari komentar2 dari berbagai ahli di beberapa bidang, seperti kedokteran, filsuf, visionarist (gw ga ngerti apa ini tapi ada), dan beberapa orang yg mengalami kejadian luar biasa tersebut. Intinya sendiri adalah bagaimana kita bisa membangun sikap positif kita dalam menghadapi berbagai kejadian dalam khidupan, "kita tidak bisa selalu mengontrol bagaimana pikiran kita merespon berbagai kejadian, tetapi kita bisa membentuk bagaimana emosi dan sisi psikologis kita dalam menjalani kehidupan, dan pikiran kita nantinya akan merespon dengan pengaruh yg kita bangun tersebut.

Nah di sisi lain, Masaru Emoto menceritakan bagaiamana perubahan kristal air setelah "dikomentari(di do'ai. red)", seakan2 mereka hidup dan bisa merespon apa yang dilakukan dan dikatakan manusia. Beberapa contoh bahkan diberikan Emoto dalam bukunya ketika; tidak hanya air, tetapi juga nasi diberikan komentar positif di satu sisi dan negatif di sisi lainnya. Dan hasilnya; LUar Biasa, nasi yg dikomentari positif tampak lebih cerah, lebih putih, dan lebih tahan lama ketimbang yg diberikan komentar negatof; gelap, bau, dan lebih cepat basi.

Inti yg aku dapet dari Masaru Emoto adalah bahwa apa yg tampak sebagai benda mati; air, udara, kayu, dll bahkan bisa merespon apa yg kita lakukan dan katakan kepada mereka semuanya. Bahkan air sendiri bisa merespon dan hal ini akan menjadikan air sebuah kekuatan tersendiri dalam kehidupan manusia, karena lebih dari 60 % tubuh manusia terdiri dari air.

Di situlah letak kekuatan Self Healing yg gw katakan tadi. Tubuh kita yg terdiri dari 60 % air ini akan merespon apa yng kita lakukan dan kita katakan, bahkan juga; apa yg kita pikirkan. Ketika kita merespon, berkata, atau berbuat hal2 yg negatif maka kristal2 airnya akan berubah menjadi kristal yg suram, jelek, dan rapuh. Sementara ketika sebaliknya, kita berkomentar, dan berpikiran hal2 yg positif maka kristalnya pun akan berubah menjadi kristal yg indah, kuat, dan lancar peredarannya dalam tubuh.

Jadi inti dari Misteri The Secret yg diberikan Rhonda Byrne; "bagaimana selalu berpikiran dan bersikap positif" dalam menghadapi kehidupan pada dasarnya telah diteliti oleh Prof. Emoto, di mana energi itu kemudian akan mengubah struktur molekul air dalam tubuh kita, membuat kita menjadi lebih berenergi, lebih baik, dan lebih rileks dalam menjalani kehidupan.

Senin, 20 Juli 2009

Acara MUNAS II (Wisma ERNI Lawang) Malang Jatim


Foto bersama Peserta MUNAS II saudara yang di Nganjuk (Salam ...! Buat Om Bowo)


Jamaah CS yang dari Sumenep Usai Lari Pagi Bersama Guru Besar
Lagi pada action depan kamera

Alhamdulillah dengan sedikit lebih tekun berlatih kami dapat memberikan nama Harum
CS cabang Sumenep Madura dengan memborong Sabuk kehormatan dari Guru besar kita
(Bpk. Ir. Santoso) Dengan menjuarai No 1 & 2 Lomba deteksi pada penutupan Acara MUNAS II


Berpose bersama Bpk.Sony (Pelatih Surabaya)


Foto bersama DewanGuru dan para senior


Alhamdulillah...! Akhirnya bisa diberi kesempatan naik Podium


Check Out Dari wisma Erni Photo Dulu aa....ah

Minggu, 19 Juli 2009

Kegiatan Rutin

Jam

Hari

Kegiatan

Tempat

Ket

07.30

Minggu

Latihan Dinas Cabang

Jl. gersik Putih Barat

Mulai Pukul 07.30 Sampai selesai

19.00

Minggu

Latihan Dinas Ranting Gapura

Desa Batu Dingding

Mulai Pukul 19.30 Sampai selesai

21.00

Senin

Latihan Dinas Ranting Guluk-guluk

Lapangan STIKA Ponpes Annuqayah Guluk-guluk

Mulai Pukul 21.00 sampai selesai

19.30

Rabu

Latihan Dinas Sub Ranting Meteorologi Lojikantang

Lapangan BMG Kalianget

Mulai 19.30 Sampai selesai

19.30

Kamis

Kajian dan Pendalaman ke CS an

Sekretariat

Mulai 19.00 Sampai selesai

magrib

Sabtu

Pengajian dari rumah kerumah

Di jadwalkan

Maghrib bersama sampai Selesai


Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah Harap Menghubungi Koodinator Lapangan setempat

Korlap Kalianget Hub : Antok HP 0888 530 146

Korlap Lojikantang Hub : Arik HP 087 850 074 818

Korlap Guluk-guluk Hub : Athwi HP 081 703 175 079

Korlap Gapura Hub : Samsul Bahri HP 087 850 115 123

Ketua Cabang Hub : Imam HP 081 935 183 338

Pelatih Hub : Bpk. Gofur HP 085 232 435 621

: Yudik HP 0888 345 8609

Sabtu, 18 Juli 2009

In Action








Latihan Dinas beberapa ranting


Latihan Dinas Di Taman Merdeka Kalianget


Latihan dinas di Wisma PT Garam Kalianget



Latihan Dinas Lapangan Meteorologi (BMG) Lojikantang Kalianget


Latihan dinas Gersik Putih Barat

Foto Para Sesepuh Isbds CS Cabang Sumenep


Photo ini Ngadap Ke Selatan
Dari Barat itu namanya : Sam, Yudik, Hidayat, Molya

Sbelum Pada Keringatan Mending Foto Aja dul

Para Asisten Pelatih Ranting Batu Dingding Gapura



Jajaran Pelatih dan Asisiten Pelatih
Institut Seni Beladiri Silat Cipta Sejati cabang Sumenep Madura



Jumat, 17 Juli 2009

Apa Tenaga Dalam itu

Menurut teori Fisika tenaga atau energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Di alam ini ada berbagai macam bentuk energi, antara lain energi cahaya, bunyi, listrik, magnet, elektromagnetik, kimia, kinetik/gerak, kalor/panas, dan sebagainya.

Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, melainkan hanya dapat diubah atau dipindah-pindah dari suatu bentuk ke bentuk energi yang lain.

Energi diubah dengan menggunakan alat. Contoh alat pengubah energi adalah lampu listrik (mengubah energi listrik menjadi cahaya dan panas), kipas angin (mengubah energi listrik menjadi energi kinetik), setrika (mengubah energi listrik menjadi energi panas).

Manusia juga merupakan alat pengubah energi. Para pewaskita (clairvoyant) mengetahui bahwa manusia itu sebenarnya terdiri atas dua tubuh, yaitu tubuh fisik dan tubuh energi (atau biasa disebut tubuh bioplasmik). Jadi, manusia terdiri dari dua alat pengubah energi.

Tubuh fisik adalah tubuh yang biasa kita lihat, bisa dipegang dan dirasakan secara langsung, yaitu tubuh yang sudah kita kenal. Tubuh energi (atau bioplasmik) adalah tubuh kedua yang tidak nampak bagi kebanyakan orang.

Tubuh bioplasmik ini tampak sama seperti tubuh fisik, yang juga mempunyai anggota tubuh seperti mata, tangan, mulut, dsb. Oleh karena itu sering juga disebut kembaran eterik oleh para pewaskita.

Tubuh bioplasmik merupakan energi bercahaya yang menyatu, berhubungan erat dan saling mempengaruhi dengan tubuh fisik. Cahaya dari tubuh bioplasmik yang berpendar meluas keluar, melingkupi tubuh fisik dengan ketebalan rata-rata lima inci ini, disebut aura dalam. Tubuh bioplasmik memiliki beberapa organ penting yang disebut chakra. Organ inilah yang berperan dalam penyerapan energi vital (prana) dan menyalurkannya ke seluruh tubuh lewat saluran meridian (saluran bioplasmik).

Sumber energi manusia berasal dari makanan yang masuk ke dalam tubuh atau energi alam yang diserap oleh tubuh. Ada dua macam tenaga atau energi yang dihasilkan oleh manusia :

[ Tenaga Luar / Tenaga Fisik (Outer Power)

[ Tenaga Dalam / Tenaga Metafisik (Inner Power)

Tenaga Luar / Fisik (Outer Power) adalah tenaga yang biasa dan langsung dapat kita gunakan sehari-hari untuk beraktivitas, seperti untuk berjalan, bernafas, mengambil sesuatu, dan sebagainya. Tenaga fisik ini dihasilkan oleh tubuh fisik.

Tenaga Dalam / Metafisik (Inner Power) adalah tenaga yang melingkupi tubuh fisik dan mendukung keberadaan tenaga fisik. Dalam keadaan biasa, tenaga ini tidak termanfaatkan secara optimal. Untuk itu, tenaga ini harus dibangkitkan dulu dengan cara tertentu agar bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Tenaga metafisik dihasilkan oleh tubuh energi (atau bioplasmik).

Pada berbagai bangsa, tenaga dalam ini dikenal dengan berbagai nama. Bahasa Sansekerta menyebutnya prana, bahasa Ibrani menyebut prana sebagai ruah, Yunani menyebutnya peuma. Di Cina prana dikenal dengan chi, di Jepang disebut ki, dan orang Polynesia menyebutnya sebagai mana. Dan masih banyak lagi sebutan untuk prana bila ditinjau dari masing-masing bahasa.

Yogi Ramacharaka mengatakan, prana adalah nama yang dipakai untuk menunjukkan sebuah prinsip universal yang merupakan intisari dari semua gerakan, daya atau energi, apakah ia terwujud dalam bentuk gaya tarik bumi, listrik, perputaran planet atau semua bentuk kehidupan dari yang paling rumit sampai yang paling sederhana.

Dari berbagai artikel dan literatur, diperoleh pengertian bahwa tenaga dalam ini adalah energi vital yang mempunyai potensi besar dalam pengendalian daya hidup. Energi ini mengalir dalam tubuh makhluk (mikrokosmos) dan alam semesta (makrokosmos) yang terdapat dalam udara, matahari, dan bumi. Energi ini menembus dimensi ruang dan waktu, serta semua yang ada di dalamnya.

Tingkatan Tenaga Dalam

Berdasarkan kisaran frekuensi dan cara membangkitkannya, tenaga dalam bisa dibedakan sebagai berikut (dimulai dari frekuensi terendah).

Tenaga Lower Metafisik / Tenaga Prana

Tenaga ini diperoleh dengan mengatur jalan nafas, kemudian dengan kekuatan pikiran menyerap tenaga alam melalui titik-titik chakra dan menyalurkannya ke bagian tubuh yang dikehendaki atau menyalurkannya kepada orang/benda lain. Tanpa pembukaan chakra tubuh pun tenaga ini dapat dimanfaatkan dengan konsentrasi dan latihan terus menerus.

Tenaga Middle Metafisik / Tenaga Nafas

Tenaga ini diperoleh dari latihan pernafasan setelah chakra-chakra tubuh dibuka. Latihan pernafasan ini memaksimalkan pemanfaatan efektivitas udara yang diisap dan mengubahnya menjadi energi yang tersimpan dalam chakra solar (solar plexus) dan dapat dikeluarkan melalui chakra-chakra yang diinginkan.

Tenaga Hiper Metafisik / Tenaga Inti

Tenaga ini diperoleh dari pembukaan pusat (inti) tenaga dalam tubuh. Umumnya, pusat tenaga ini berada di tengah-tengah tubuh (perut), tapi ada juga yang berada di sekitar dada. Untuk mengeluarkan / memanfaatkan energi ini tidak perlu latihan / pengaturan nafas, melainkan melatih pusat (inti) tenaga tadi dengan cara tertentu.

Tenaga Supra Metafisik / Tenaga Spiritual (Tenaga Inti Keimanan)

Tenaga ini berasal dari keimanan kepada Sang Pencipta yang terdapat di dalam hati nurani yang bersih. Tenaga ini didapat melalui lelaku khusus untuk pemurnian hati sehingga sadar akan keberadaan dan kedudukan diri terhadap Tuhan YME dengan kesadaran yang sangat tinggi. Jika tenaga sudah teraktifkan maka akan tercipta hubungan yang dalam dengan Sang Pencipta, sehingga kita berfungsi sebagai saluran dari energi / tenaga Sang Pencipta. Tenaga ini adalah tenaga yang menghidupi alam semesta.

Tingkatan tenaga ini didapat setelah melalui tahapan-tahapan tenaga sebelumnya.

Manfaat Tenaga Dalam

Mary Coddington, seorang pengarang buku In Search of the Healing Energi, mengemukakan ciri tenaga dalam sebagai berikut :

î Mampu menyembuhkan.

î Menembus apa saja.

î Menyertai sinar matahari.

î Mempunyai sifat yang mirip dengan energi lain, tapi merupakan daya lain bagi dirinya sendiri.

î Bermuatan dan dapat dipantulkan oleh cermin.

î Dikeluarkan oleh tubuh manusia dan dapat dideteksi, khususnya dengan ujung jari atau mata.

î Dapat dialirkan melalui media tertentu, seperti kawat baja dan benang sutera.

î Dapat disimpan dalam benda mati seperti air dan batu.

î Berfluktuasi dalam kondisi cuaca.

î Dapat dikendalikan oleh pikiran.

î Mampu menyebabkan sesuatu terjadi pada jarak jauh dan memasuki dinamika berbagai fenomena paranormal.

î Dapat digunakan untuk tujuan yang baik atau buruk.

Selain itu menurut beberapa guru besar perguruan tenaga dalam di Indonesia tenaga dapat digunakan untuk :

bela diri

ê meningkatkan kesehatan

ê pengobatan / penyembuhan alternatif bagi diri sendiri maupun orang lain

ê meditasi

ê mendeteksi kekuatan (getaran) jarak dekat dan jauh.

ê mengirim kekuatan (Transfer Power) jarak dekat dan jauh

ê membuat diri kebal akan pukulan dan senjata tajam

ê pemecahan benda-benda keras seperti : kikir, pompa Dragon, balok es, batu kali dan lain-lainnya.

ê menyerang dan bertahan dengan menggunakan tenaga dalam dan lain-lainnya

Melihat kekuatan dan manfaat yang sangat besar dari tenaga dalam tersebut, maka Kami ingin menyebarkan kekuatan dan manfaat tersebut untuk orang-orang yang membutuhkan, karena sebaik-baik ilmu adalah ilmu yang bermanfaat bagi orang banyak.

Nikmat Tuhan Yang sedikit sekali Disyukuri

OXIGEN, AIR DAN PANGAN

H.Y.S.Santosa Giriwijoyo

Pendahuluan

Oxigen, air dan pangan merupakan kebutuhan hidup yang paling pokok bagi manusia. Pengadaan dari ketiga kebutuhan paling pokok ini terjadi melalui satu rangkaian proses alami yang kait mengait erat tidak terpisahkan. Keberadaannya di muka bumi ini sungguh hanya karena Kebesaran dan Kemurahan Allah swt., namun dituntut perilaku manusia yang pandai bersyukur, menyayangi lingkungan hidupnya dan tidak menimbulkan kerusakan di muka bumi.

Tetapi tahukah Anda apa wujud Oxigen, di mana dapat diperoleh dan mengapa Oxigen tidak kunjung habis sekalipun dikonsumsi oleh manusia dan bahkan hewan di seluruh jagat raya ini, bahkan sudah selama berabad-abad pula? Sadarkah kita bahwa tidak pernah terpikirkan oleh kita untuk membekali diri dengan Oxigen tatkala kita mau bepergian ke luar kota atau ke manapun? Mengapa kita begitu yakin bahwa Oxigen akan selalu ada ke manapun kita bepergian di muka bumi ini?

Maha besar Allah dengan segala kemurahanNya, yang telah menciptakan dan menebarkan Oxigen di udara seluruh muka bumi ini, dan dikaruniakan secara gratis bagi seluruh umat manusia dan bahkan hewan. Tanpa Oxigen manusia hanya dapat bertahan hidup tidak lebih dari 10 menit!

Air adalah bahan kebutuhan hidup pokok terpenting kedua setelah Oxigen. Bagian terbesar dari tubuh kita yang meliputi sejumlah 70% dari berat badan adalah air. Air diperlukan manusia sebagai wahana untuk memasok zat-zat makanan dan membuang sampah olahdaya (metabolisme) yang merupakan racun bagi tubuh. Air juga diperlukan untuk menata suhu tubuh. Tanpa air, orang hanya dapat bertahan hidup tidak lebih dari 3-4 hari.

Pangan adalah bahan kebutuhan hidup pokok urutan ketiga setelah Oxigen dan Air. Tanpa pangan orang masih dapat bertahan hidup selama satu sampai dua minggu, asal masih dapat memperoleh air dan Oxigen. Tanpa Oxigen maka air dan pangan menjadi tidak ada artinya.

Oxigen

Dari ketiga bahan tersebut di atas, Oxigen merupakan kebutuhan hidup kita yang paling pokok, karena menit demi menit dari kehidupan kita tidak mungkin lepas dari Oxigen. Hal ini disebabkan oleh karena manusia adalah memang mahluk aerobik. Artinya kehidupan manusia sangat tergantung kepada keberadaan Oxigen. Kualitas hidup, kenikmatan hidup dan kesejahteraan hidup manusia bergantung kepada apakah ia mampu memenuhi kebutuhan Oxigen bagi dirinya, baik pada istirahat maupun ketika tubuh memerlukan lebih banyak Oxigen, seperti misalnya tatkala bekerja fisik atau melakukan Olahraga berat.

Oxigen tidak dapat ditimbun dalam tubuh kita, artinya kebutuhan akan Oxigen pada sesuatu saat, harus dipenuhi pada saat itu juga. Oleh karena itu demi kebahagiaan hidup kita, kita harus membuat diri menjadi orang yang selalu mampu memenuhi kebutuhan hidup kita akan Oxigen, artinya menjadi orang yang pandai mengambil dan memasok Oxigen bagi dirinya dan pandai menggunakannya secara efisien.
Oxigen dikaruniakan Allah secara cuma-cuma dan ditebarkaan di udara. Setiap orang boleh mengambil oxigen sesuai kemauan dan kemampuannya, tidak ada yang melarang dan tidak ada yang membatasi. Siapa yang mampu mengambil Oxigen dalam jumlah yang lebih banyak, dan mampu menggunakannya secara efisien, akan mempunyai kehidupan yang lebih nikmat, lebih sehat dan lebih sejahtera.

Akan tetapi kepandaian dan kemampuan untuk mengambil dan menggunakan Oxigen secara adekuat dan efisien, hanya dapat diperoleh bila orang mau berjuang untuk mendapatkan kepandaian dan kemampuan itu; Jer basuki mawa bea kata orang Jawa, yang artinya kesejahteraan hanya dapat diperoleh melalui perjuangan! Untuk memperoleh kepandaian menggunakan Oxigen secara efisien, orang harus mau berlatih Olahraga Tenaga Dalam atau Olahraga Pernafasan, sedangkan untuk menjadi orang yang pandai mengambil Oxigen, orang harus mau berlatih Olahraga Aerobik.

Olahraga Tenaga Dalam atau Olahraga Pernafasan akan meningkatkan kapasitas Anaerobik, sedangkan Olahraga Aerobik akan meningkatkan kapasitas aerobik. Olahraga aerobik sudah dikenal begitu luas di masyarakat, sedangkan Olahraga Anaerobik (Olahraga Tenaga Dalam) memerlukan sedikit pembahasan. Namun bagaimana tata-cara pelaksanaan kedua macam Olahraga tersebut, khususnya Olahraga Tenaga Dalam tidak dibahas pada kesempatan ini.

Mengapa Oxigen tidak kunjung habis walaupun dikonsumsi oleh manusia dan bahkan hewan di seluruh jagat raya ini? Maha suci Tuhan yang telah menciptakan serba berpasangan segala sesuatu yang digelar-tumbuhkan di muka bumi…….(Q.S.36: 36)! Oxigen dipergunakan untuk memelihara kehidupan khususnya oleh manusia dan hewan, dan dalam pengertian berpasangan maka Oxigen harus di bentuk kembali oleh Alam agar Oxigen tidak menjadi habis. Manusia memakai/ menggunakan Oxigen untuk proses biologik dalam tubuhnya dan untuk proses teknologik bagi kenikmatan kehidupannya yaitu untuk menjalankan mesin-mesin produksi dan transportasi.

Untuk setiap pemakaian Oxigen, dihasilkan sisa yang berbentuk gas yaitu gas CO2. Dalam lingkup pengertian berpasangan maka bersamaan dengan dihasilkannya gas CO2, juga dibuat Oxigen (O2) oleh Chlorofil yang terdapat dalam dedaunan hijau dari bahan gas CO2 dan air, yang sekaligus juga membuat bahan pangan, seperti terlihat pada reaksi kimia di bawah ini.

n CO2 + n H2O ==>> (CH2O)n + n O2
Air (Karbohidrat: Padi2an, Oxigen
Buah2an dan umbi2an)

Dari persamaan reaksi kimia di atas terlihat bahwa apabila semua CO2 yang dihasilkan oleh perilaku manusia di dunia ini dapat diserap oleh dedaunan hijau yang terdapat di Alam raya ini, maka banyaknya Oxigen (O2) yang dihasilkan oleh Alam raya ini sama banyaknya dengan CO2 yang dihasilkan oleh perilaku manusia. Tumbuh-tumbuhan hijau di samping menghasilkan Oxigen juga menghasilkan bahan pangan terutama karbohidrat dalam bentuk padi-padian, buah-buahan dan umbi-umbian yang merupakan bahan pangan bagi manusia dan juga hewan.

Selama jumlah CO2 yang dihasilkan dan yang diserap oleh dedaunan hijau untuk dibentuk kembali menjadi oxigen dan bahan pangan dalam keadaan seimbang, tidak akan terjadi perubahan kondisi lingkungan Alam dan kenyamanan hidup. Tetapi apa lacur produksi CO2 oleh industri dan transportasi (perilaku manusia) semakin meningkat dan melebihi kemampuan alam menyerap CO2, sementara di pihak lain terjadi perilaku manusia berupa perusakan dan perambahan hutan, maka terjadilah ketidak-seimbangan antara pembentukan CO2 yang melebihi kemampuan Alam untuk menyerapnya.

Sungguh, bukan Allah menganiaya menusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri! Keadaan ini menyebabkan terjadinya pemanasan global, artinya Dunia menjadi lebih panas karena terjadinya efek rumah kaca, yaitu karena panas bumi yang diperoleh dari matahari yang seharusnya dibuang kembali ke luar (ke angkasa), dipantulkan kembali ke bumi oleh lapisan CO2 yang membentuk atap rumah kaca.

Air dan pangan

Air adalah bahan kebutuhan hidup pokok terpenting kedua setelah Oxigen. Bagian terbesar dari tubuh kita meliputi 70% dari berat badan adalah air. Air diperlukan manusia sebagai wahana untuk memasok zat-zat pangan kepada sel-sel tubuh kita dan membuang sampah olahdaya (metabolisme) yang dihasilkan oleh sel-sel yang merupakan racun bagi tubuh, ke luar dari tubuh. Air juga diperlukan untuk menata suhu tubuh. Tanpa air, orang hanya dapat bertahan hidup tidak lebih dari 3-4 hari.

Dari mana datangnya air? Dalam Qur’an Surat Ibrahim ayat 32 dikemukakan bahwa “Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi, serta menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dari air hujan itu berbagai buah-buahan untuk menjadi rezeki bagimu …………” Air yang jatuh di hutan-hutan pegunungan, akan ditahan oleh akar-akar pepohonan hutan sehingga akan turun ke bawah secara perlahan-lahan, bermula sebagai mata air yang jernih yang sangat baik bagi keperluan minum dan masak, dan selanjutnya ke hilir menjadi sungai yang jernih bagi keperluan pertanian, perikanan dan peternakan. Akar-akar pepohonan dengan demikian juga akan mencegah terjadinya penggerusan dan longsornya tanah. Oleh karena itu bila hutan di daerah pegunungan dirusak dengan menebang pepohonan apalagi dalam jumlah besar dan tanpa mau menanam kembali, akan menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor di musim hujan, disertai mata air dan sungai yang keruh, dan kesulitan mendapatkan air bersih.

Dalam kaitan dengan masalah air dan larangan membuat kerusakan di muka bumi, Allah dalam Qur’an Surat Al Baqarah ayat 60 berfirman: “Dan ingatlah ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu’. Lalu memancarlah dua belas mata air. Sungguh tiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing. Makan dan minumlah rezeki yang diberikan Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan”. Merusak hutan di wilayah ketinggian (pegunungan), akan menghasilkan kondisi yang menyedihkan di musim kemarau yaitu akan terjadi kekeringan dan tentu saja juga kesulitan mendapatkan air bersih maupun air untuk keperluan pertanian maupun perikanan dan bahkan peternakan, yang disebabkan menjadi sulitnya mendapatkan pakan bagi ternak. Demikianlah maka dampak lebih lanjut dari kesulitan mendapatkan air adalah kesulitan mendapatkan pangan dan mahalnya harga pangan.

Jelas sudah bahwa Oxigen, air dan pangan, khususnya Oxigen memang merupakan kebutuhan hidup yang paling pokok bagi manusia. Demikian pula telah dijelaskan bahwa pengadaan ketiga kebutuhan hidup manusia paling pokok ini terjadi melalui satu rangkaian proses alami yang kait mengait erat tidak terpisahkan, dan oleh karena itu sungguh benar pula bahwa keberadaan ketiga kebutuhan paling pokok di muka bumi ini hanya karena Kebesaran dan Kemurahan Allah swt., namun sangat benar pula dituntut perilaku manusia yang pandai bersyukur, menyayangi lingkungan hidupnya dan tidak menimbulkan kerusakan di muka bumi. Oleh karena itu dalam rangka menghambat berlanjutnya pemanasan bumi, terjadinya banjir dan longsor dimusim hujan dan terjadinya kekeringan di musim kemarau, setiap orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah wajib berperan serta dalam upaya menghambat laju pemanasan bumi ini. Sekecil apapun peran serta kita, bila diniatkan untuk ibadah dan bertaubat, insya Allah akan menjadi pahala bagi yang bersangkutan dan rahmatan lil ‘alamin.

Wujud peran serta kita yang kecil ini ialah marilah kita, baik secara bersama maupun secara sendiri-sendiri, menanam pohon-pohon keras yang berakar kuat dan berdaun lebat. Akar yang kuat akan menjadi penahan air dan tanah longsor, daun yang lebat (banyak) merupakan pabrik oxigen, sukur apabila pohon itu juga berbuah pangan.

Jangan pernah merasa rugi bila buah pohon itu “dicuri” orang, karena siapapun yang memakannya berarti kita telah memberi makan kepada orang yang membutuhkan, asalkan tidak merusak pohonnya. Jadi tanamlah pohon itu di lahan-lahan terbuka, di tempat-tempat yang rawan longsor dan bahkan di tepi jalan umum, sebagai bagian dari upaya kita memerangi dampak produksi CO2 dunia yang berlebihan, meningkatkan kenyamanan lingkungan, menghambat laju pemanasan global dan mewujudkan rasa sukur kita ke hadirat Allah swt.. Moga Allah senantiasa melimpahkan perlindungan dan kasih sayangNya kepada kita sekalian. Amin ya Robbal ‘alamiin!

http://geraksehat.wordpress.com/2009/01/08/oxigen-air-dan-pangan/


Manfaat dan mudarat olah raga

Oleh: H.Y.S.Santosa Giriwijoyo

Pendahuluan
Olahraga menyehatkan! Inilah ungkapan masyarakat. Masyarakat meyakini benar manfaat olahraga bagi kesehatan. Tetapi bagaimana olahraga dapat menyehatkan dan berapa berat orang harus melakukan olahraga untuk menjadi lebih sehat? Inilah masalah yang perlu diperjelas bagaimana tata-hubungan antara olahraga dengan kesehatan, bagaimana cara melakukan olahraga untuk kesehatan dan berapa berat olahraga harus dilakukan agar orang menjadi lebih sehat. Perlu diketahui bahwa pada awal abad 21 usia harapan hidup diperkirakan mencapai 70 tahun. Hal ini akan meningkatkan jumlah orang usia lanjut, yang diperkirakan pada tahun 2005 ini mencapai jumlah 19 juta orang atau 8,5% dari penduduk (Dep.Sosial RI.,1996: 1 dan 6). Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, kondisi ini perlu diantisipasi agar para usia lanjut ini tetap sehat, sejahtera dan mandiri, sehingga tidak menjadi beban berat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Mengapa perlu Olahraga.
Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak dan apa guna hidup bila tak mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu : Bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup.
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, gerak (Olahraga) merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya terus-menerus; artinya Olahraga sebagai alat untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Seperti halnya makan, olahragapun hanya akan dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan olahraga. Bila orang hanya menonton olahraga, maka sama halnya dengan orang yang hanya menonton orang makan, artinya ia tidak akan dapat merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat dari olahraga bagi kesehatannya.
Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkem-bangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan Olahraga dari pada yang tidak aktif mengikutinya (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson: Children in Sport dalam Bloomfield,J., Fricker, P.A. and Fitch,K.D., 1992). Penulis meyakini benar bahwa hal demikian juga berlaku bagi para lansia yang aktif dalam olahraga.

Olahraga Kesehatan
Olahraga Kesehatan adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat.
Olahraga Kesehatan meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar berolahraga : mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat ! Malas berolahraga : mengundang penyakit. Tidak berolahraga : menelantarkan diri!
Kesibukan, keasyikan dan kehausan dalam kehidupan “Duniawi”, sering menyebabkan orang menjadi kurang gerak, disertai stress yang dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi (penyakit bukan oleh karena infeksi), di antaranya yang terpenting adalah penyakit jantung-pembuluh darah (penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke). Hal ini banyak dijumpai pada kelompok usia madya, tua dan lanjut, khususnya yang tidak melakukan Olahraga dan/ atau tidak menjalankan pola hidup sehat. Olahraga adalah kebutuhan hidup bagi orang yang mau berpikir. Bukan Allah menganiaya manusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri ! Bila olahraga sudah menjadi kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi manakala tidak dapat melakukan Olahraga, misalnya karena hujan.
Konsep Olahraga Kesehatan adalah: Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), adekuat, massaal, mudah, murah, meriah dan fisiologis (bermanfaat dan aman)! Massaal : Ajang silaturahim, ajang pencerahan stress, ajang komunikasi sosial! Jadi Olahraga Kesehatan membuat manusia menjadi sehat Jasmani, Rohani dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya sesuai konsep Sehat WHO! Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam waktu (10-30 menit tanpa henti) dan cukup dalam intensitas. Dalam hal olahraganya berbentuk berjalan, maka intensitas berjalannya hendaknya seperti orang yang berjalan tergesa-gesa, tetapi tentu sesuai dengan kemampuan masing-masing. Menurut Cooper (1994), intensitas Olahraga Kesehatan yang cukup yaitu apabila denyut nadi latihan mencapai 65-80% DNM sesuai umur (Denyut Nadi Maximal sesuai umur = 220-umur dalam tahun).
Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui kegiatan Olahraga (Kesehatan). Hukumnya adalah : Siapa yang makan, dialah yang kenyang! Siapa yang mengolah-raganya, dialah yang sehat! Tidak diolah berarti siap dibungkus! Klub Olahraga Kesehatan adalah Lembaga Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di lapangan.
Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan! Karena itu syukurilah nikmat sehat karunia Allah ini dengan memelihara serta meningkatkan derajat sehat dinamis Anda melalui gerak, khususnya melalui Olahraga Kesehatan!
Olahraga kesehatan dapat dilaksanakan secara massaal misalnya : jalan cepat atau lari lambat (jogging), senam aerobik, senam pernafasan dan olahraga-olahraga massaal lain yang sejenis. Senam aerobik sangat baik oleh karena dapat menjangkau seluruh sendi dan otot-otot tubuh, di samping juga merangsang otak untuk berpikir, karena Peserta harus memperhatikan dan segera menirukan gerak instruktur yang selalu berubah tanpa pola, sehingga gerakan-gerakannya tidak dapat dihafalkan! Bila Peserta sudah hafal, maka rangsangan terhadap proses berpikir menjadi berkurang.
Olahraga Kesehatan memang dapat dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih menarik, semarak serta menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara berkelompok. Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para Pelakunya. Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya Olahraga Kesehatan adalah rasa kesetaraan dan kebersamaan di antara sesama Pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat dan mampu melakukan Olahraga Kesehatan dengan baik secara bersama-sama.

Sehat dan Kesehatan.
Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan segala kemampuan. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak, bekerja dan berfikir, akan berkurang atau bahkan hilang dengan terganggunya kesehatan kita. Oleh karena itu kita harus senantiasa mensyukuri nikmat sehat karunia Allah ini dengan memelihara dan bahkan meningkatkannya. Tetapi orang sering lupa bersyukur manakala ia sedang sehat dan baru akan menyadari betapa nikmatnya sehat setelah ia menjadi sakit. Manusia memang juga sering tidak tahu bagaimana cara mensyukurinya, maka nabi Sulaeman a.s. berdoa: “Wahai Tuhan kami, tunjukilah bagaimana cara mensyukuri nikmat karuniaMu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan ridhailah amal kebaikanku dan ma-sukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang shalih (QS-27: 19).
Olahraga merupakan bagian dari upaya pembinaan kesehatan yang bersifat pencegahan (preventif) maupun peningkatan (promotif) langsung terhadap faktor manusia dan merupakan upaya pemeliharaan kesehatan dinamis yang terpenting, termurah dan paling fungsional (fisiologis), dan merupakan wujud dari pembinaan mutu sumber daya manusia.
Pembinaan mutu sumber daya manusia tujuan utamanya adalah meningkatkan derajat kesejahteraan, menuju ke Sejahtera Paripurna. Sejahtera paripurna adalah sejahtera seutuhnya yaitu sejahtera jasmani, sejahtera rohani dan sejahtera sosial sesuai dengan konsep sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa: “Sehat adalah Sejahtera Jasmani, Rohani dan Sosial, bukan hanya bebas dari Penyakit, Cacat ataupun Kelemahan”. Pencapaian sejahtera paripurna ini dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan sesuai dengan bidang kegiatannya masing-masing. Olahraga membina mutu sumber daya manusia melalui pendekatannya ke aspek jasmaniah; agama membina mutu sumber daya manusia melalui pendekatannya ke aspek rohaniah; sedangkan aktivitas sosial meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui pendekatannya kepada aspek sosial. Demikianlah maka setiap kegiatan yang mengandung tujuan pembinaan mutu sumber daya manusia akan selalu melalui pandekatannya kepada salah satu aspek dari ketiga macam sejahtera tersebut. Dalam kaitan dengan hal ini maka Olahraga, khususnya untuk tujuan kesehatan, harus senantiasa diselaraskan dengan tujuan pencapaian Sejahtera Paripurna atau sehat seutuhnya (WHO)!
Mengacu kepada Sejahtera Paripurna sebagai tujuan pembinaan mutu sumber daya manusia, maka tujuan pembinaan-pemeliharaan Kesehatan bagi sumber daya manusia melalui olahraga pada umumnya dan para lanjut usia pada khususnya, adalah memelihara dan/atau meningkatkan kemandirian dalam peri kehidupan bio-psiko-sosiologisnya, yaitu secara biologis menjadi (lebih) mampu menjalani kehidupannya secara mandiri, tidak tergantung pada bantuan orang lain; secara psikologis menjadi (lebih) mampu memposisikan diri dalam hubungannya dengan Al Khalik beserta seluruh ciptaanya berupa alam semesta beserta seluruh isinya, terbebas dari perasaan cemas, perasaan tertekan maupun sindroma pasca penguasa (Post-power syndrome) pada umumnya; dan secara sosiologis menjadi (lebih) mampu bersosialisasi dengan masyarakat lingkungannya sehingga senantiasa secara timbal balik dapat menyumbangkan dan memperoleh manfaat dari pengetahuan dan kegiatan hidupnya. Meningkatnya kemampuan mandiri dalam peri kehidupan bio-psiko-sosiologis ini berarti meningkatnya kemampuan dan kualitas hidup yang berarti meningkatnya kesejahteraan hidup!

Apakah olahraga bermudarat?
Maha suci Allah yang telah menciptakan serba berpasangan segala sesuatu yang digelar-tumbuhkan dimuka bumi, baik yang berupa tumbuh-tumbuhan, diri mereka sendiri maupun apa-apa yang mereka tidak tahu (Q.S.Yaasin-36).
Ayat tersebut di atas adalah jawaban bagi pertanyaan yang menjadi sub judul tersebut di atas dan perkataan olahraga tersebut diatas dapat diganti dengan bermacam-macam kata benda lain misalnya : Apakah pesawat terbang, mobil, bus, kapal dsb.,dsb. berbahaya? Nah untuk pertanyaan-pertanyaan yang terakhir itu para Pembaca pasti sudah tahu apa jawabannya! Tetapi apakah karena adanya aspek mudarat dari benda-benda tersebut apakah lalu benda-benda tersebut dilarang digunakan oleh manusia? Sama sekali tidak! Mengapa? Karena manfaatnya jauh dan bahkan sangat jauh melebihi mudaratnya! Demikian pula halnya dengan olahraga! Walaupun sekali-sekali terjadi kematian mendadak sewaktu orang melakukan olahraga, tetapi masih tetap sangat banyak orang yang melakukan olahraga! Mengapa? Karena mereka memahami dan meyakini benar manfaat olahraga ! Bahkan orang yang meninggal sewaktu berolahraga adalah orang yang sangat berbahagia dan secara pribadi ia adalah orang dapat sangat membahagiakan keluarganya ! Mengapa? Karena : (1) Sampai akhir hayatnya ybs masih dapat berolahraga dan tidak harus terlebih dahulu menderita sakit berkepanjangan yang akan menjadi beban bagi keluarganya secara fisik dan mental, (2) Tidak perlu menghabiskan berjuta-juta rupiah untuk biaya pengobatan dan perawatan rumah sakit, sehingga seluruh harta sepenuhnya ditinggalkan bagi keluarga yang dicintainya tanpa sedikitpun menggunakannya bagi dirinya sendiri ! Hal ini adalah juga merupakan penjelasan dari hukum Allah yang telah menciptakan Alam berserta isi dan segala permasalahannya secara serba berpasangan, yaitu bahwa untuk segala sesuatu yang bersifat manfaat atau mudarat, selalu ada ujung lain yang bersifat kebalikannya !
Kematian mendadak bahkan pernah terjadi pada orang yang sedang shalat, baik dirumah maupun di masjid; orang yang sedang membaca koran, orang yang sedang tidur, orang yang sedang duduk di bus dalam perjalanan, dsb., dsb., yang kesemuanyan menunjukkan bahwa kematian mendadak dapat terjadi dalam keadaan apapun, termasuk pada saat orang melakukan olahraga. Jadi orang yang meninggal di saat melakukan olahraga, sama sekali tidak perlu dikaitkan atau berkaitan dengan olahraga yang sedang dilakukan.
Saat dan cara seseorang meninggal adalah ketentuan Allah, namun manusia perlu mengetahui apa-apa yang dapat menyebabkan terjadinya kematian mendadak, khususnya bagaimana hubungannya dengan olahraga, karena Allah dapat mengubah ketentuanNya dalam rangka mengabulkan orang-orang yang khusyu dalam doanya, doa yang diwujudkannya dalam upaya nyata yaitu melakukan olahraga kesehatan.

Fenomena perjalanan fungsional sistema Kardio-vaskular (Sistem Jantung dan Pembuluh darah)
Fenomena perjalanan fungsional sistema Kardio-vaskular berkaitan dengan pertambahan usia dan tercermin dalam gambar bagan seperti tercantum di bawah ini (McGill,Jr.,H.C.-1987). Artinya fenomena itu merupakan salah satu perwujudan proses penuaan, dan oleh karena itu terjadi pada semua orang. Tetapi mengapa terjadi perbedaan antara satu dengan orang lain? Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai faktor yang terdiri dari : (1) Faktor-faktor yang tidak dapat dicegah atau dihindari, (2) Faktor-faktor yang masih dapat dicegah atau dihindari.
Kaplan (1982) membagi faktor-faktor yang masih dapat dihindari ini menjadi dua bagian yaitu : (a) Faktor-faktor risiko utama (major risk factors) dan (b) Faktor-faktor risiko tambahan (minor risk factors). Ketiga faktor risiko/ predisposisi yang tidak dapat dicegah/ dihindari yaitu :
1. Keturunan : Bila dalam jalur keluarga ditemukan adanya penyakit Kardio-vaskular (tekanan darah tinggi, serangan jantung dan stroke), maka hal itu sangat mungkin dapat terjadi pada anggota-anggota keluarga yang lain dalam jalur keturunan itu.
2. Jenis kelamin : Pria khususnya pada usia mapan jabatan (+ 40-55 th) mempunyai risiko yang lebih besar untuk terjadinya penyakit kardio-vaskular dari pada wanita.
3. Pertambahan usia : Semakin bertambah usia seseorang, semakin bertambah risiko untuk terjadinya penyakit kardio-vaskular.

Pembagian Kaplan terhadap faktor-faktor risiko yang masih dapat dihindari adalah sebagai berikut :
- faktor risiko major (utama) yang terdiri dari tiga hal yaitu :
• merokok
• hypercholesterolaemia (kolesterol tinggi dalam darah)
• hypertensi. (tekanan darah tinggi)

- faktor risiko minor terdiri dari:
• inaktivitas fisik (ketiadaan olahraga)
• obesitas (kegemukan)
• diabetes
• bentuk kepribadian
• penggunaan estrogen
• kebanyakan minum alkohol
• kenaikan kadar asam urat

Bagan Kaplan

Gambar skema perkembangan atherosclerosis dan kaitannya dengan gejala klinik. (Dikutip dari McGill,Jr.,H.C.(1987): The Cardiovascular pathology of smoking. Supplement to American Heart Journal, The C.V.Mosby Co., St.Louis, MD 63146 USA)

Dari gambar bagan tersebut di atas terlihat bahwa episode klinis terjadi terutama antara umur 40-50 tahun dan dapat terjadi lebih cepat atau lebih lambat, tergantung dari faktor-faktor yang telah diuraikan di atas. Yang sangat perlu difahami adalah bahwa olahraga berat dapat menjadi pemicu terjadinya episode klinis yang dapat berwujud sebagai serangan jantung atau stroke yang mematikan, namun hal itu hanya mungkin terjadi pada orang-orang yang telah mengalami penyempitan pembuluh darah yang telah mencapai stadium kritis. Yang juga sangat perlu pula difahami adalah bahwa apakah seseorang telah masuk pada olahraga berat atau belum, bersifat sangat individual, dan hal demikian umumnya terjadi pada cabang-cabang olahraga permainan misalnya tennis dan bulutangkis, karena pada cabang-cabang olahraga demikian sangat mungkin terjadi pembangkitan emosi (emotional arousal) yang tidak terkendali yaitu apabila seseorang ingin memenangkan permainan itu, apa lagi bila disertai taruhan walaupun hanya taruhan semangkok bakso ! Oleh karena itu Olahrga Kesehatan merupakan bentuk olahraga yang paling aman bagi pembinaan kesehatan.
Walaupun inaktivitas (ketiadaan gerak/olahraga) hanya merupakan faktor risiko minor bagi kejadian penyakit kardio-vaskular, tetapi meniadakan faktor ini dengan melakukan aktivitas fisik (olahraga kesehatan) menghasilikan manfaat yang sangat besar karena olahraga kesehatan:
• merupakan upaya pencegahan dan rehabilitasi yang sangat fisiologis, mudah, murah, meriah dan massaal;
• dapat memperkecil pengaruh faktor-faktor risiko lain termasuk dua faktor risiko utamanya (kecuali merokok), dibandingkan dengan bila orang itu tidak melakukan olahraga kesehatan (Or-Kes),
• dapat menjangkau aspek rokhani dan aspek sosial untuk menuju derajat sehat yang lebih tinggi sesuai batasan sehat WHO.
Olahraga Kesehatan sebagai sarana pencegahan dan rehabilitasi perlu difahami secara mendalam oleh karena manfaat dan keamanannya berhubungan erat dengan intensitas pelaksanaannya.

Ringkasan
* Sehat dan Kesehatan.
• Sehat merupakan nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan dasar bagi segala kemampuan, karena itu perlu selalu disyukuri.
• Memelihara dan meningkatkan kesehatan hakekatnya adalah mensyukuri nikmat sehat karunia Allah : cara terpenting, termurah dan fungsional (fisiologis) adalah Olahraga Kesehatan.
• Acuan Sehat adalah Sehat Paripurna dari Organisasi Kesehatan Dunia yaitu Sejahtera Jasmani, Rohani dan Sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan.
* Olahraga – Gerak :
• Gerak adalah ciri kehidupan.
• Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup.
• Meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup.
• Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak, yang berarti meningkatkan kualitas hidup.
• Olahraga merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial menuju sejahtera paripurna.
• Hanya orang yang mau bergerak-berolahraga yang akan mendapatkan manfaat dari Olahraga.
* Olahraga Kesehatan :
• Intensitasnya sedang, setingkat di atas intensitas aktivitas fisik untuk menjalani kehidupan sehari-hari, harus dilakukan dengan santai dan tanpa beban-beban emosional.
• Tujuan: Meningkatkan derajat kesehatan dinamis yaitu sehat dengan kemampuan gerak yang dapat memenuhi kebutuhan gerak kehidupan sehari-hari (kemandirian dalam peri kehidupan bio-psiko-sosiologik), bukan untuk tujuan prestasi.
• Bersifat padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), efisien, adekuat, mudah, murah, meriah, massaal, fisiologis (bermanfaat & aman).
• Massaal : – Ajang silaturahim ( Sejahtera Rohani dan Sosial
– Ajang pencerahan stress ( Sejahtera Rohani
– Ajang komunikasi sosial ( Sejahtera Sosial
Ketiga hal diatas merupakan pendukung untuk menuju Sehatnya WHO yaitu Sejahtera Paripurna.

* Kondisi Pemahaman Olahraga saat ini.
• Waktu : Olahraga masih banyak diartikan sebagai kegiatan yang memerlukan banyak waktu, sehingga orang-orang yang sangat sibuk akan menganggap kegiatan olahraga sebagai membuang-buang waktu.
• Olahraga masih banyak diartikan sebagai olahraga kecabangan dan dikaitkan dengan sarana dan prasarana yang mahal, sehingga menyebabkan pelaksanaannya mengalami banyak hambatan.
• Olahraga Kesehatan : masih banyak yang belum memahami arti, manfaat dan tata-laksananya, sehingga masih lebih banyak orang yang memilih olahraga permainan kecabangan yang dampak risikonya lebih besar.

http://geraksehat.wordpress.com/2007/08/25/manfaat-dan-mudarat-olahraga/

Kamis, 16 Juli 2009

Nikmat Sehat


Mensana incorpore sano. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat! Semboyan Yunani ini sangat terkenal, dan banyak orang yang mempercayainya. Tapi, saat diajukan pertanyaan, ''Apakah setiap orang yang memiliki fisik yang baik dan sehat, otomatis jiwanya menjadi baik dan sehat pula?'' Saya yakin banyak yang akan mengklarifikasi. Lebih-lebih jika melihat realitas lain, banyak orang yang berfisik sehat dan kuat, namun ternyata jiwa mereka kotor (suka iri, dengki, pendendam, dan sebagainya). Mereka yang mendekam di penjara adalah mereka yang secara kasat mata sehat dan bugar, tapi kenapa mereka harus berada di balik jeruji penjara? Berarti pada sisi yang lain, mereka tidak sehat alias sakit.

Islam sangat mendukung umatnya sehat secara fisik. Hal ini seperti banyak dijelaskan oleh hadis. ''Ajarkanlah anakmu memanah, berkuda dan berenang.'' Begitu juga dengan hadis lain, ''Mukmin yang kuat lebih aku sukai daripada mukmin yang lemah.'' Bukankah, setiap orang bangga jika memiliki tubuh yang sehat, kuat, dan tak mudah terserang penyakit? Namun, janganlah faktor fisik terlalu diagung-agungkan, seolah-olah tak ada yang lebih penting di dunia ini ketimbang kesehatan, keindahan, dan kekuatan fisik.

Memang, jiwa yang sehat tidak bisa menjamin seratus persen bahwa fisik akan selalu sehat. Punya pikiran sehat tapi makanannya mengandung banyak kuman dan rumah kotor tidak terawat, ya tetap saja tidak sehat. Tapi, setidaknya, dengan menjaga kesehatan dan kesucian hati, Insya Allah dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kekuatan fisik kita.

Lebih jauh ada tujuh sehat yang harus ada pada diri manusia beriman. Pertama, sehat hati (shihhatul qalbi). Kesehatan dan kesucian hati ini menjadi yang paling fundamental sekaligus tolok ukur bagi lahir dan tumbuhnya aktivitas kehidupan. ''Ketahuilah bahwa dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika baik maka akan baiklah seluruh anggota tubuhnya dan jika rusak maka akan rusak pula seluruh anggota tubuhnya... itulah hati.'' Demikian tegas Rasulullah SAW.

Hati yang sehat dan bersih adalah hati yang membawa kebahagiaan, kesuksesan, kemenangan, dan kedamaian. Sungguh sukses dan beruntung hamba Allah yang suci hatinya (QS Asysyams, 9). Hati yang suci adalah hati yang sehat dan bening. Karena beningnya, ia mudah mengakses hidayah-Nya. Doa pun mustajab. Karena, saat hati bening dan sehat, ia tidak ada hijab dan langsung menembus Arasy-Nya.

Hati yang sehat adalah hati yang bercahaya. Sehingga teranglah pikirannya dan pembicaraannya. Bahkan tubuhnya 'bercahaya'. Sehingga, tidak aneh, ada yang secara fisik wajahnya biasa-biasa saja, tapi menyimpan aura yang memikat. Sehingga enak dipandang. Seperti ada karisma.

Kedua, sehat akal (shihhatul 'aqli). Orang yang akalnya sehat akan eksis dan dapat mengeksplorasi berbagai hal yang menimpanya. Karena mampu mengolah dan mencerna setiap kejadian, orang yang sehat akalnya, ucapan dan tuturannya hikmah, mau didengar. Pembeda antara manusia dan hewan adalah akal pikiran. Al-insaan hayawaanun naathiq, manusia adalah hewan yang berakal. Karena ia terampil dan cerdas menyibak hikmah, orang yang akalnya sehat menjadi ladang berseminya sifat-sifat mulia. Ikhlas, sabar, syukur, qana'ah, tawadhu', dan tawakal. Bahkan firasatnya tajam.

Ketiga, sehat fisik (shihhatul jisim). Setelah kita mampu menata hati dan akal, saatnya sehatkan fisik. Canangkan program sehat fisik. Karena, kalau fisik kita lebih kuat dan sehat insya Allah akan bisa berbuat lebih banyak. Kita serahkan saja kepada Allah sekalipun kita diberi sakit, itu urusan Allah. Yang penting tekadnya adalah ingin menjadi sehat dan kuat. Seorang ibu hamil butuh bantuan dengan belanjaannya, jika kuat fisik tentu kita akan mudah menolongnya. Atau ada orang yang dizalimi kita akan dapat menggetarkan lawan jika kita kuat.

Sujud dengan pusing itu berbeda dengan sujud dalam sehat, tahajud dalam keadaan fit akan lebih nikmat daripada tahajud dalam keadaan sakit. Maka memperbaiki gizi juga merupakan ibadah, jangan pelit untuk membeli makanan bergizi karena sekali saja kita sakit akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Menjaga kesehatan akan membawa kebaikan.

Keempat, sehat keluarga (shihhatul ahliyyah). Keluarga merupakan wahana pendidikan sekaligus peningkatan mutu keberagamaan, sosial, politik yang pertama dan utama. Ia merupakan unsur yang paling penting dalam pembentukan karakter bangsa. Keluarga adalah tiang negara. Bila keluarga baik maka negara akan baik, demikian sebaliknya. Tidak adanya jalinan harmoni antara orang tua dan anak adalah sebuah contoh. Baik karena orang tua sibuk bekerja atau anak yang selalu pulang malam. Pada urutan berikutnya muncul masalah sosial seperti kenakalan remaja, tawuran, kriminalitas, obat-obatan terlarang (narkoba) dan seks bebas. Kalau pribadi-pribadi antar keluarga sudah mampu menyehatkan hati, akal dan fisiknya maka dengan sendirinya membentuk jalinan keluarga sehat.

Kelima, sehat lingkungan (shihhatul bii-ah). Peran lingkungan sangat menentukan bagi terbentuknya masyarakat yang berkesejahteraan, baik lahir maupun batin. Ada banyak kasus karena tidak adanya iklim dan lingkungan yang mendukung, orang yang awalnya hidup sehat, baik dan disiplin ikut-ikutan menjadi tidak. Salah satu tabiat masyarakat kita adalah gampang terpengaruh. Saat masih di kampung, senyumnya selalu mengembang, tangan selalu terjulur dan menyapa salam, mata dan lisannya terjaga, Alquran selalu ditenteng, diaji dan dikaji, jika makan ia mengajak kawannya, duduk dan rapi. Tapi, setelah berpindah lingkungan segalanya berubah. Beruntung, jika ia tinggal dalam sebuah masyarakat yang ideal baik dalam sikap, kebiasaan ataupun dalam gaya hidup. Orang yang dekat dengan tukang pandai besi, ia kecipratan 'aromanya'. Begitu juga jika ia lekat dengan penjual minyak wangi, harum dan wanginya akan terimbas. Karena itu betapa pentingnya mempunyai masyarakat dan lingkungan yang baik dan sehat. Akan ada kompetisi terselubung untuk tetap hidup sehat dan baik.

Keenam, sehat negara atau pemerintahan (shihhatud daulah). Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, unsur masyarakat baik dari tingkat yang terkecil seperti kelurahan atau di atas itu selalu menjadi ukuran bagi sukses tidaknya penyelenggaraan pemerintahan sebuah negara. Jika yang ditemukan berupa ketenteraman, kedamaian, keadilan, dan kesehatan atau pendidikan yang terjangkau, maka di sanalah ukuran kesuksesan sebuah negara. Jadi sehat tidaknya penyelenggaraan negara sangat ditentukan bagaimana masing-masing pribadi mengejawantah nila-nilai luhur di atas yang mengkristal dalam sebuah komunitas masyarakat berbangsa dan bernegara. Dan negara yang sehat harus menjadi cita-cita bersama untuk mewujudkannya.

Ketujuh, sehat masyarakat dunia (shihhatul 'alamiyah). Isu global warming yang sedang hangat saat ini sebenarnya bisa dicegah jika saja masyarakat dunia mampu menerapkan hidup bersahaja dan ramah lingkungan. Mental arif ini merupakan refleksi dari sehat hati (shihhatul qalbiyah) yang dikembangkan oleh masing-masing kita yang mempunyai ikatan keluarga, lingkungan dan kesatuan negara. Semoga dengan sehat masyarakat dunia, terciptalah tatanan kehidupan yang nyaman, sehat dan damai. Lebih-lebih jika semua berada dalam payung syariat Allah. Pemanasan global pun, insya Allah menjadi terhindarkan. Bukankah, akan Allah janjikan untuk penduduk sebuah negeri jika mereka beriman dan bertaqwa, dengan turunnya keberkahan dari langit dan bumi, baldatun thayyibatun warabbun ghafuur, negeri yang makmur dan berpayung ampunan-Nya. Inilah sesungguhnya atsar dari nikmatnya hidup sehat. Wallahu a'alam.

Ikhtisar
-Islam mendukung umat yang sehat fisik, tampak pada hadits untuk mengajarkan anak memanah, berenang, dan berkuda.

-Kesehatan hati dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik.

-Tujuh sehat terdapat pada orang beriman; yaitu sehat hati, akal, fisik, keluarga, lingkungan, negara, dan dunia